Tinjauan Pustaka (Literature Review)



Tinjauan Pustaka (Literature Review)  

Setelah sebelumnya saya menjelaskan mengenai perumusan masalah, sekarang saya ingin sedikit membahas tinjuan pustaka (literature review). Tulisan ini didasarkan pada pengalaman saya ketika menjadi dosen pembimbing penulisan skripsi mahasiswa. Hampir semua mahasiswa bimbingan saya tidak tahu apa tujuan melakukan tinjauan pustaka.

Satu diantara mahasiswa bahkan sempat mengatakan “Pak yang penting kan bab 3 (analisis dan pembahasan -red), kalau bimbingan sama yang lain, bab 2 saya (tinjauan pustaka-red) gak dilihat tuh pak, malah katanya bab 2 sih tinggal copy-paste aja punya yang lain”. Berdasarkan pengalaman itulah saya merasa perlu juga sharing tentang tinjauan pustaka.

Tinjauan pustaka atau biasa juga disebut literature review biasanya ditempatkan di bab 2, setelah sebelumnya perumusan masalah. Sekaran (2010) mendefinisikan literature review sebagai tahapan proses yang didalamnya terdiri dari identifikasi terhadap hasil kerja baik yang dipublikasikan maupun tidak dari berbagai sumber data sekunder, melakukan evaluasi terhadap hasil kerja tersebut dalam kaitannya dengan masalah, dan yang terakhir mendokumentasikan hasil. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan literature review mencakup tiga hal:

    Identifikasi terhadap berbagai material yang ada, baik yang dipublikasikan maupun tidak sesuai dengan topik.
    Melakukan evaluasi terhadap material yang didapatkan, mana yang relevan dan mana yang tidak dengan penelitian yang akan dilakukan. Literatur yang dipilih harus relevan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan.
    Menuliskan variable dan hasil temuan lain yang signifikan bagi penelitian, yang akan mendasari kerangka teoritis (theoritical framework) penelitian. Dalam menuliskan tinjauan pustaka, ikutilah cara menuliskan informasi yang didapat dari hasil karya orang lain. Salah satu metode yang digunakan dalam melakukan citation atau mengutip hasil karya orang lain adalah cara mengutip yang ditetapkan oleh American Psychological Association (APA). Selain APA mahasiswa juga dapat menggunakan gaya mengutip yang lain sesuai dengan pedoman kampus masing-masing. Semua sumber literatur harus dicantumkan di daftar pustaka sesuai dengn format penulisan yang telah dipilih. Mengutip karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya bisa termasuk ke dalam kateogri penjiplakan atau plagiat.

Tinjauan pustaka dapat dilakukan terhadap beberapa sumber, diantaranya:

    Textbook. Text book biasanya memuat teori-teori yang relevan terhadap suatu topik atau area tertentu. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mencari landasan teori yang relevan terhadap penelitian. Sugiyono (2012) mengatakan bahwa landasan teori perlu ditegakan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Landasan teori menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan. Keunggulan buku teks adalah biasanya lebih luas cakupannya daripada jurnal. Kelemahannya biasanya kurang mendalam dan kurang up to date jika dibandingkan dengan journal.
    Journal. Pilihlah journal yang dapat digunakan sebagai sumber literatur ilmiah. Kampus biasanya memiliki ketentuan jurnal mana yang bisa digunakan dan mana yang tidak dapat digunakan sebagai sumber literatur. Pada jurnal kita dapat memperoleh informasi penelitian terdahulu yang relevan, baik tujuan, metode, maupun hasil, yang dapat membantu mahasiswa dalam melakukan penelitian.
    Theses. Tesis atau skripsi atau hasil karya tulis ilmiah mahasiswa dapat dijadikan sebagai sumber literatur selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pilihlah hasil karya ilmiah mahasiswa lain yang memang layak dijadikan sumber literatur penulisan ilmiah. Setiap kampus biasanya memiliki kebijakan mana yang dapat digunakan dan mana yang tidak dapat digunakan sebagai sumber literatur.

Sumber bacaan yang digunakan dalam tinjauan pustaka perlu memenuhi paling tidak kriteria-kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2012):

    Relevansi, membahas semua literatur yang diperlukan untuk menjawab research question yang telah ditetapkan. Hasil penelitian terdahulu yang relevan bukan berarti sama dengan penelitian yang akan dilakukan, akan tetapi  masih dalam ruang linkup yang sama.
    Kelengkapan, mencakup berapa banyak literatur. Setiap kampus mungkin memiliki aturan yang berbeda-beda terkait berapa jumlah minimal sumber teori atau penelitian terdahulu yang harus ditinjau oleh peneliti/mahasiswa.
    Tahun terbit, semakin baru semakhin mutakhir. Kampus biasanya punya ketetapan tahun terbit terlama yang boleh dijadikan sumber literatur. Selain itu, biasanya ada juga sumber literatur atau teori yang walaupun sudah sangat lama tapi masih bisa digunakan

Dalam melakukan literature review paling tidak mahasiswa melakukan:

    Summarize, menuliska/mendeskripsikan kembali informasi yang didapat dari sumber literatur dengan bahasa sendiri.
    Synthesize, Penulis dapat membuat sebuah kesimpulan berdasarkan analisis terhadap lebih dari satu teori atau penelitian terdahulu.
    Compare, membandingkan atau mencari persamaan antar satu literatur dengan literatur yang lain, atau persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Menurut Sugiyono (2012) analisis komparatif dapat memadukan antara satu teori dengan teori yang lain, atau mereduksi jika terlalu luas.
    Contrast, mencari perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu.
    Criticize, mengungkapkan kekurangan pada penelitian terdauhulu.

Tinjauan pustaka dapat menunjukan apakah mahasiswa memahami teori/konsep dan konteks penelitian atau tidak. Untuk melakukan tinjauan pustaka dengan baik mahasiswa dituntut untuk banyak membaca. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah, tinjauan pustaka dilakukan untuk mencari informasi-informasi dan variabel-variabel yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, untuk mencari solusi atau menjawa pertanyaan penelitian. Oleh sebab itu, tinjauan pustaka tidak bisa dilakukan dengan asal caplok sana sini, apalagi copy-paste dari hasil karya orang lain, yang belum tentu relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka yang dituliskan di bab 2 tidak dapat berdiri sendiri, karena berkaitan dengan research question yang telah dituliskan di bab 1. Perhatikan konsistensi logika antara research question dan tinjauan pustaka yang dilakukan.

Pada akhirnya tinjauan pustaka akan mengumpulkan semua informasi dan variabel-variabel penting dari berbagai teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Variabel-variabel tersebut akan menjadi basis dalam pembuatan kerangka teoritis/kerangka berpikir yang komperhensif (theoretical framework). Kerangka teoritis adalah hal terakhir yang harus disusun oleh mahasiswa berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan. Kerangka teoritis adalah suatu model konseptual yang menjelaskan hubungan antar variable yang akan diteliti. Kerangka teoritis merupakan hasil sintesa dari semua teori dan penelitian terdahulu yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan hipotesis.

Referensi:

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Jogjakarta:
Alfabeta.

Sekaran, Uma (2010). Research method for business: A skill building approach, 4th edition, John Wiley & Sons

Sumber : Erwin Setiawan

2 comments:

Silahkan Berkomentar dengan baik dan sopan ^_^

Panduan Daftar Beasiswa YTB, Turki

Konten Ini Bersumber dari Kuliah di Turki . Untuk lebih jelasnya bisa kunjungi langsung situs tersebut. Saya persembahkan tulisan ini ...