Sejarah
Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang adalah Perguruan Tinggi Pertama yang didirikan di Tangerang, berdiri tanggal 14 April 1966 dan merupakan salah satu pelopor pendidikan tinggi Islam di Banten. Adapun nama Syekh-Yusuf yang diabadikan menjadi nama Universitas riwayatnya secara singkat sebagai berikut :
Syekh-Yusuf adalah seorang ulama sekaligus seorang pejuang. Berkat jasanya, ia diberi gelar pahlawan nasional oleh negara. Syekh-Yusuf lahir pada tanggal 3 Juli 1626 di Lakiung Makasar. Ayahnya bernama Sultan Alauddin Raja Gowa ke 14 (1593-1693), sedangkan ibunya bernama Siti Aminah, putri seorang Lurah.
Di usianya yang ke 18, Syekh-Yusuf sudah merantau ke luar daerah, meninggalkan kerajaan Gowa. Selama 5 tahun, Syekh-Yusuf menetap di Banten untuk menuntut ilmu agama. Untuk menambah pengetahuannya, ia kemudian merantau ke negeri Yaman untuk menuntut Ilmu Tarekat kepada Syekh-Abi Abdullah.
Sebagai seorang pemuda yang haus akan ilmu, Syekh-Yusuf kemudian melanjutkan studinya di beberapa kota di negeri Arab selama kurang lebih 15 tahun. Selama dalam perantauan, Syekh-Yusuf dikenal sebagai seorang ulama yang bijak. Kemashuran nama Syekh-Yusuf kemudian diketahui oleh Sultan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa.
Tahun 1664, Syekh-Yusuf dipanggil oleh Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengajar putra-putri Sultan di Banten. Sultan kemudian menikahkan putrinya yang bernama Syarifah dengan Syekh-Yusuf. Puluhan tahun berselang, tepatnya di tahun 1682, Belanda menyerbu Banten. Dari penyerbuan itu, Belanda menangkap Sultan. Syekh-Yusuf yang saat itu telah diangkat sebagai Adipati kemudian meneruskan perjuangan Sultan untuk melawan penjajah Belanda, dan memimpin langsung perjuangan.
Semangat kepahlawanan dan kegigihan Syekh-Yusuf dalam memperjuangkan kemerdekaan begitu sangat ditakuti oleh Belanda. Dan demi untuk menaklukkannya, Belanda harus berupaya mencari berbagai cara. Salah satunya, membawa lari puteri Syekh-Yusuf yang bernama Asma untuk dijadikan sandera. Dari Asma, Belanda akhirnya mengetahui tempat persembunyian Syekh-Yusuf.
Pertempuran sengit antara pasukan Syekh-Yusuf dan pasukan penjajah Belanda yang cukup besar dan bersejarah terjadi di Muara Sungai Citanduy. Dari pertempuran tersebut, Syekh-Yusuf berhasil dikalahkan Belanda karena kekuatan yang tidak seimbang. Syekh-Yusuf pun terpaksa menyerah, Ia beserta anggota keluarga dan pengikutnya dibuang ke Seylon (Sri Langka). Peperangan ini terjadi pada tanggal 15 Desember 1683.
Di tempat pembuangan, Syekh- Yusuf terus berjuang mengembangkan syiar agama Islam dan menentang penjajahan Belanda. Tahun 1694 Syekh-Yusuf dipindahkan ke Afrika Selatan bersama 49 orang anggota keluarga dan pengikutnya. Syekh-Yusuf wafat di Afirika Selatan pada tahun 1699, tetapi kemudian kerangkanya dipindahkan ke Makasar dan dimakamkan di daerah kelahirannya, Desa Lakiung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
UNIVERSITAS PERTAMA DALAM SEJARAH BANTEN
Situasi Tangerang di tahun 1966 demikian bergolak dengan adanya pemberontakan G 30 S/PKI. Kekuatan sosial yang ada di Tangerang khususnya mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa dan Pemuda Pelajar yang di koordinir oleh Himpunan Warga Mahasiswa Tangerang (HIWAMATA) bersama kekuatan ABRI serta masyarakat bergabung. Mereka kemudian bahu membahu menumpas sisa-sisa pemberontakan PKI, sehingga situasi Tangerang tetap aman dan kondusif.
Pada saat itu, di wilayah Tangerang bidang pendidikan masih sangat memprihatinkan. Jangankan perguruan tinggi, sekolah menengah pertama pun baru ada di tahun 1951, namnya SMP Mardi Siswa yang merupakan cikal bakal berdirinya SMP Negeri I Tangerang. Walaupun sebelumnya pernah ada gagasan dari para alumni Akademi Militer Tangerang untuk mendirikan perguruan tinggi, namun hal tersebut tidak sempat terealisasi.
Dengan kondisi semacam itu, para pemuda Tangerang yang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, mengalami kesulitan karena harus pergi ke kota besar di luar Tangerang yang tentu saja memerlukan biaya besar. Dengan latar belakang tersebut dan didorong oleh semangat patriotik, para pemuda, yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) pun tergugah untuk menorehkan pena, mengukir sejarah baru bagi Kabupaten Tangerang, yakni dengan merintis berdirinya sebuah perguruan tinggi pertama dalam sejarah Tangerang.
Gagasan berdirinya perguruan tinggi di Tangerang dicetuskan dan diprakarsai oleh mahasiswa yang kuliah di Jakarta waktu itu. Mereka adalah : Muh. Astary, M. Thamrin HR dan M. Sanny Iskandar.
Pada tanggal 13 Maret 1966, di bentuklah Panitia Persiapan Pendirian Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang, dengan susunan panitia sebagai berikut :
Ketua : H. Abdullah Segaf
Wakil Ketua : H. Somawinata
Sekretaris : Muh. Astary
Wakil Sekretaris : M. Thamrin HR. Sm. Hk.
Anggota :
1. Machlan
2. H.A. Sadeli
3. M. Sanny Iskandar
Dengan bekerja keras, panitia mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendirikan universitas kali pertamanya di Tangerang. Alhamdulillah, dengan ridho dan izin Allah SWT, Universitas Islam Syekh-Yusuf Cabang Tangerang berdiri pada tanggal 14 April 1966 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan UNIS Jakarta Nomor 290-UNIS-XXVII-KPTS-1966 dengan susunan pengurus sebagai berikut : Anggota-Anggota :
1. M. Ma’sum S. Salim
2. Kusuma Atmasasmita
3. Shohib Abdul Azis
4. M. A. Thohirudin
5. Arif Suhaemi
6. A. Mukri Rachiem
7. R. Aboebakar Saleh
8. H. Somawinata
9. H. Abdullah Amin
10. M. Thamrin HR. Sm. Hk.
Sumber : UNIS Tangerang
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan baik dan sopan ^_^